Jumat, 12 November 2010

AKULAH AYAH PARUH WAKTU

malam baru saja mengulas senyum.dingin menyengat menyelimuti.jemariku masih menari di atas tut keyboard komputer.memilih huruf demi huruf menjadi rangkaian kata.sebagai hasil dari kolaborasi emosi dan rasioku.sesekali aku menguap.selembar kantuk menyapa.menundukan kelopak mataku.sesekali pikiranku melayang ke rumah.
Ada segumpal keprihatinan yang menganjal pembuluh darahku di otak.semestinya tidak begini.akulah yang semestinya mendidik mereka dan menemani mereka tumbuh,bukan bibi pembantuku,akulah yang membangunkan mereka untuk shalat subuh berjamaah.akulah yang selayaknya mengajak mereka jalan_jalan,bukannya membiarkan mereka menghabiskan waktunya di depan televisi.akulah yang semestinya yang mengajarkan mereka alif ba ta dan a b c d. Akulah yang harus mengajarkan mereka mengenal tuhanya.akulah orangnya yang mestinya menjelaskan segala fenomena dunia ini.
Tapi,sayang aku tidak di sana. Waktuku habis untuk membuat laporan-laporan perusahaan dan memantau pekerjaan teman-teman,aku sibuk dengan pekerjaanku sendiri dan meningalkan darah dagingku sendiri tumbuh dan berkembang.
Aku selalu berkilah untuk menghibur hatiku dan diriku sendiri,bahwa apa yang aku lakukan demi umat,..
Akulah ayah paruh waktu yang datang dan pergi seharian,seribu kalimat sayang dan materi yang ku berikan teryata tak mampu mengatikan kehadiranku.dan waktu yang berlalu tak mungkin dapat kembali.
Istriku,abang,adik, maafin abi ya nak,
hanya ayah berdo'a semoga busur panahku bisa melesat manis dalam alliran allah. Tentu mereka melangkah dengan panduan tanganmu istriku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar